Perempuan Selalu Benar
“Perempuan Selalu Benar”
Sebenarnya
aku mencintaimu itu atas dasar apa ?
Mengapa
setiap aku melangkah perlahan-lahan
Hati
dan fikiran selalu saja menggiringku pada sebuah opini
“jika
aku mencintai, menyayangimu, kelak engkau menghargai perjuanganku dan suatu
saat aku menagih, engkau akan menerimaku untuk menemanimu berlayar mengarungi
bahtera cinta sesungguhnya”
Kenapa
saat aku mencintaimu?
Tak sepenuh
hati merawat senyummu
Dan mengapa
harus ada embel-embel aku menagih mu
Agar
engkau mengakui keberadaanku
Sejatinya
cinta tak pernah mengenal paksa
Tetapi
aku terus berfikir, Apa aku selama ini hanya menanamkan tanam paksa?
Sehingga,
jika suatu kelak
Saat
engkau sudah meraih apa yang kau idam-idamkan
Aku berharap engkau menulisku dalam sejarahmu,
bahwa itu semua adalah jasaku
Mengapa
aku tak pernah ikhlas?
Membuat
mu tersenyum
Bagaikan
bunga yang tak pernah berharap dengan tuannya
Dengan
kerendahan hati, ia menyirami dengan penuh kasih sayang
Mungkin
aku mencintaimu masih pada level bawah
Dimana
bentuk fisik masih menjadi primadona
Yang
terus mengurungku pada sebuah harapan
Jika
suatu kelak, engkau yang menemaniku
Memang
benar, perempuan tak pernah salah
Hanya
ekspetasi lelaki saja
Yang
tak dapat menerima kenyataan
Bahwa berharap lebih itu, hanya akan menyakiti,
dan selalu akan menghukumi wanita sebagai
dalang dari luka hatinya
Tulungagung, 2021
Posting Komentar
0 Komentar